Kisah
remaja manis, penuh warna dan berkesan. Mungkin itulah yang ingin
diangkat oleh penulis saat menggarap novel unik berjudul Dealova ini.
Genre anak muda yang dipilihnya membuat novel ini tersegmentasi. Namun,
jangan remehkan karena angka penjualannya cukup bagus bahkan sudah masuk
bioskop. Novel Dealova ini mungkin tidak legit tapi manis. Dunia anak
muda dengan segala ceritanya, baik itu cinta, cita-cita dan
persahabatan, dikemas dengan baik sehingga pembaca seolah-olah tenggelam
dalam cerita. Bagaimana garis besar cerita Dealova ini?
Identitas Novel Dealova Karya Dyan Nuranindya
Judul | Dealova |
Penulis | Dyan Nuranindya |
Tahun Terbit | 2005 |
Penerbit | Gramedia |
Tebal | 304 Halaman |
Sinopsis Novel Dealova Karya Dyan Nuranindya
Tokoh
sentralnya bernama Karra, seorang remaja yang digambarkan tomboi. Dia
suka basket dan pandai bermain basket. Wajahnya cantik, rambutnya hitam
panjang. Ini adalah hal yang aneh, karena rambut panjang biasanya
identik dengan wanita anggun. Karra santai, santai, tetapi ketika
emosinya meningkat, dia bisa berubah 180 derajat! Karra, menurut
penulis, mewakili karakter pemuda Indonesia pada umumnya. Karra pintar
tapi nakal. Ramah tapi canggung. Manja tapi sedikit sombong. Kontradiksi
kecil khas anak muda yang masih dalam fase labil.
Kehidupan Karra cukup sempurna, bahkan mungkin menjadi dambaan hampir
semua remaja di dunia ini. Ia memiliki seorang kakak laki-laki, tampan,
tampan, sopan, baik hati, penyayang, pintar dan sederet karakter "hebat"
lainnya. Adik Karra bernama Iraz.
Dia cukup dekat dengan Karra.
Kehidupan keluarga yang manis. Iraz, sang kakak memiliki seorang teman
yang tak kalah tampan bernama Ibel. Dia menaruh hatinya pada Karra
dengan menunjukkan perhatian dan menyenangkannya. Ibel adalah tipikal
remaja yang suka bermain musik. Dia pandai bermain gitar dan menyukai
warna biru. Ketika adiknya pergi belajar ke luar negeri, Karra
"dititipkan" kepada Ibel. Mulailah dinamika cinta yang dimulai dengan
kebencian yang diperankan oleh pengarang.
Sementara itu, karakter lain bernama Dira muncul dalam kehidupan Karra.
Sosoknya dibuat ketus, acuh dan terkesan kejam terhadap Karra. Meskipun
Karra tidak menyukainya, pada akhirnya dia memilih Dira daripada Ibel
dan menjadi pasangan. Menarik? Tentunya bagi para remaja.
Namun kisah
cinta tersebut kemudian menjadi momen karena ternyata Dira mengidap
penyakit mematikan. klise? Wajar. Lantas bagaimana kelanjutan kisah
cinta-benci-persahabatan ini? Mungkin ada baiknya untuk membacanya
secara langsung. Walaupun ceritanya sangat sederhana, buku ini telah
menorehkan prestasi yang signifikan bahkan sebuah film telah dibuat.
Jadi, nggak ada salahnya kan meluangkan waktu untuk remaja manis bernama
Karra ini?