Ranah 3 Warna merupakan novel kedua karya Ahmad Fuadi yang diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2009. Novel ini merupakan novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Bercerita tentang Alif yang baru saja menyelesaikan sekolah di Pondok Madani (PM) Ponorogo, Jawa Timur dan perjalanannya untuk mewujudkan mimpinya menjadi Habibie di Institut Teknologi Bandung, kemudian merantau untuk mencapai jendela dunia ke Amerika.
Identitas Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi
Judul | Ranah 3 Warna |
Penulis | Ahmad Fuadi |
Tahun Terbit | 2009 |
Penerbit | Gramedia |
Tebal | 473 Halaman |
Sinopsis Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi
Alif
baru saja lulus dari Pondok Madani. Ia bermimpi untuk ke
negara Arab dan Inggris. Ia juga ingin belajar di Institut Teknologi Bandung seperti Habibie, lalu merantau ke Amerika.
Dengan semangat yang menggelegak ia kembali ke Maninjau dan tidak sabar
untuk kuliah. Namun sahabatnya, Randai, ragu Alif bisa lulus dalam UMPTN. Kemudian
dia sadar, ada satu hal penting yang tidak dia miliki. Sertifikat
Sekolah Menengah Atas atau ijazah.
Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi
ini tanpa ijazah?
Terinspirasi oleh semangat tim dinamit Denmark, ia menerobos rintangan
yang tangguh. Saat dia bisa tersenyum, badai masalah menerpanya tanpa
ampun. Alif lelah dan mulai bertanya-tanya: "Berapa lama aku harus
bersabar menghadapi semua cobaan hidup?" Dia hampir menyerah.
Ternyata mantra 'man jadda wajada' saja tidak cukup ampuh untuk
memenangkan kehidupan. Alif teringat mantra kedua yang diajarkan di
Pondok Madani: ''man shabara zhafara'. Siapa yang sabar akan beruntung.
Berbekal dua mantra ini, dia melewati badai kehidupan satu per satu.
Bisakah dia memenangkan semua mimpinya?
Kemana takdir membawa Alif? Apa saja tiga ranah yang berbeda warna? Siapa Raisa?
Bagaimana persaingan dengan Randai? Bagaimana Sahibul Menara? Mengapa
Obelix muncul, Indian, dan Michael Jordan serta Ksatria Berpantun? Apa karunia
Tuhan untuk kesabaran yang kuat?
Ranah 3 Warna adalah saga tentang bagaimana mimpi tetap harus
dipertahankan semaksimal mungkin meski hidup terus didera kesengsaraan.
Allah bersama orang-orang yang sabar.