Kehidupan KH Ahmad Dahlan dan perjuangannya mendirikan Muhammadiyah ditulis oleh Akmal Nasery Basral dalam novel "Pencerahan". Novel ini diangkat dari skenario film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo.
Identitas Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral
Judul | Sang Pencerah |
Penulis | Akmal Nasery Basral |
Tahun Terbit | 2010 |
Penerbit | Mizan |
Tebal | 461 Halaman |
Sinopsis Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral
Secara umum, novel ini mencoba menyajikan kehidupan sehari-hari KH Ahmad Dahlan. Sisi manusia biasanya terungkap mulai dari hal-hal yang relatif kecil hingga sederet dilema kehidupan yang menekan pikirannya. Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang pemikiran KH Ahmad Dahlan yang dikenal sebagai pembaharu dan perusak tradisi. Pemikiran mendalam inilah yang mengilhami judul buku ini, Sang Pencerah.
Ada banyak penggalan cerita dalam buku ini. Termasuk ketika KH Ahmad Dahlan masih kecil hingga beranjak dewasa. Meski dibalut dengan label novel, sebagian orang menganggap buku ini mirip dengan biografi KH Ahmad Dahlan karena memuat peristiwa, kisah hidup sang pencerah. Itu berarti, bahkan jika Anda membaca sebuah novel, peristiwa yang tertulis di dalamnya adalah nyata. Meski sulit mengukur sejarah dalam ranah fiksi, namun apa yang ditulis dalam novel ini tidak menyimpang dari tatanan sejarah. Latar yang digunakan dalam novel ini juga cukup menarik karena berlatar di Yogyakarta pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII. Muhammad Darwis, tokoh utama dalam cerita ini, adalah nama asli KH Ahmad Dahlan. Ia lahir dan besar di keluarga biasa dan menjadi pribadi yang luar biasa. Ia menjadi pionir yang memprakarsai gagasan bahwa Islam itu mudah dan membebaskan. Bukan agama yang rumit seperti yang dipraktikkan di Jawa kuno saat itu. Semangat religius tokoh Darwis ini berpadu apik dengan semangat nasionalisme yang ada di dadanya.